- Globalisasi ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga ditandai dengan pengaruh lembaga-lembaga masyarakat internasional / Negara-negara maju yang ikut mengatur dalam percaturan politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.Bagaimana mempertahankan semangat perjuangan bangsa yang telah di tunjukkan pada kemerdekaan 17 agustus 1945, ditengah-tengah pengaruh era globalisasi?
Jawab:
- Upaya memupuk nasionalisme agar tidak rentan, mudah pudar dan bahkan terkikis habis dari “dada bangsa Indonesia” tentu perlu keseriusan dan optimisme. Ada sasanti di beberapa lembaga pendidikan yang mungkin pernah kita dengar atau dilihat, bahwa dalam rangka kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa, hendaknya terus dimantapkan “dwi warnapurwa – cendekia wusana”. Secara sepintas inti maksudnya adalah untuk menciptakan kader-kader pemimpin bangsa ini, agar memiliki rasa dan jiwa nasionalisme yang tinggi dan serta berpikir cerdas dan patriotik. Merah putih lebih dulu, baru kecakapan intelektualitas dan kecendikiawanan yang tinggi untuk melengkapinya. Tidak kita inginkan dimasa datang banyak pemimpin kita cakap dan cerdas tetapi tidak memiliki jiwa kejuangan atau mentalnya lemah. Walaupun pengaruh globalisasi “mendera” dan “melarutkan” apa saja yang ada dimuka bumi ini, tentu tidak boleh larut dan tersapu semua nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut. Oleh sebab itu yang perlu dipupuk pada dasarnya adalah jati diri Bangsa Indonesia. Beberapa esensi jatidiri antara lain :
a) Bangsa
Indonesia Sebagai Bangsa Pejuang dan Anti Penjajah.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan,
telah menjadi pelajaran dan melegitimasi citra Bangsa Indonesia, dimata dunia,
bahwa Bangsa Indonesia akan tetap dikenal sebagai bangsa yang anti penjajah dan
rela berkorban bagi kejayaan bangsanya. Semangat ini dipupuk terus dengan
penerusan implementasi nilai-nilai, melalui wahana pendidikan di berbagai
strata bagi generasi penerus bangsa.
Tidak boleh bosan-bosan menanamkan sikap anti penjajah ini bagi generasi muda, karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan kita wariskan.
Tidak boleh bosan-bosan menanamkan sikap anti penjajah ini bagi generasi muda, karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan kita wariskan.
b) Bangsa
Indonesia Cinta damai dan Lebih Cinta Kemerdekaan.
Dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, senantiasa
terus menggalang persatuan dunia menuju pada tata kehidupan dunia yang lebih
damai dan sejahtera. Itulah jati diri Bangsa Indonesia sebagai lambang
Nasionalisme dan sekaligus Internasionalisme sebagai bangsa yang aktif dan
turut serta untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi.
Di dalam situasi seperti sekarang ini dimana dunia sedang “terancam perang” di berbagai belahan benua, maka di pandang perlu Indonesia tampil dan memelopori usaha-usaha perdamaian melalui berbagai forum Internasional bersama-sama bangsa lain yang sejalan.
Di dalam situasi seperti sekarang ini dimana dunia sedang “terancam perang” di berbagai belahan benua, maka di pandang perlu Indonesia tampil dan memelopori usaha-usaha perdamaian melalui berbagai forum Internasional bersama-sama bangsa lain yang sejalan.
c) Sebagai
Bangsa Indonesia yang Berbudaya Luhur ramah dan bersahabatan.
Keluhuran budaya Indonesia terletak pada karakter dan citra
bangsa yang ramah dan bersahabat. Karena kita anti penjajah dan cinta
perdamaian, maka memupuk pesahabatan antar bangsa menjadi motivasi dan
langkah-langkah kongkrit untuk merealisasikan cita-cita perdamaian. Budaya
demikian itu terus di pupuk, di kembangkan dan dipromosikan ke semua bangsa di
dunia ini, agar keberadaan Indonesia dan perannya dapat mengangkat derajat dan
martabat bangsa Indonesia.
Budaya Nasional yang merupakan akumulasi dari puncak-puncak budaya daerah, hendaknya terus dapat dipelihara dan dijaga kelestariannya. Hanya bangsa yang bisa mempertahankan jati diri dan budaya Nasionalnya yang akan bisa menjadi bangsa yang besar.
Budaya Nasional yang merupakan akumulasi dari puncak-puncak budaya daerah, hendaknya terus dapat dipelihara dan dijaga kelestariannya. Hanya bangsa yang bisa mempertahankan jati diri dan budaya Nasionalnya yang akan bisa menjadi bangsa yang besar.
d) Kesetaraan
dan Kemandirian Perlu Dipupuk Terus Untuk Mengejar Ketinggalan.
Martabat Bangsa Indonesia adalah ingin setara/sejajar dengan
bangsa-bangsa lain, oleh karena itu upaya untuk mengejar kemajuan dan
kemandirian adalah suatu tekad dan semangat yang tidak boleh terputus sekalipun
menghadapi berbagai kendala. Persaingan antar bangsa akan semakin terlihat pada
persaingan kualitas sumber daya manusianya dan bukan saja pada sumber daya
alamnya.
- Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan menumbuhkan sikap beriman, berbudi pekerti luhur, rasional, professional dan aktif dalam kegiatan prositif demi kepentingan bangsa.Bagaimana penerapan anda sebagai mahasiswa yang telah mempelajari, pendidikan kewarganegaraan kedalam kehidupan anda?
Jawab:
- Peranan seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri dapat mencontoh seperti karakter para pahlawan bangsa kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang baik bagi Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik generasi muda Indonesia harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
A. Perwujudan normatif
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
a) Nilai
Ketuhanan
Pengembangan religiositas yang mengangkat harkat dan
kemanusiaan serta keadilan sosial yang menghargai pluralitas iman dengan
berpijak pada semangat solidaritas nasional.
b) Nilai
Kemanusiaan
Penegakan HAM yang tidak terlepas dari KAM
(Kewajiban Asasi Manusia) yang dilandasi oleh penghargaan terhadap sesama
sebagai makhluk Tuhan melalui pengembangan solidaritas sosial, kultural dan
ekonomi nasional
c) Nilai
Persatuan
Melindungi segenap tumpah darah Indonesia dengan
berbagai ragam latar belakang historis religio-sosio-kulturalnya dengan
berpegang pada prinsip demokrasi kerakyatan, kemanusiaan dan keadilan sosial.
d) Nilai Kerakyatan
Pengembangan demokrasi dalam berbagai bidang
kehidupan dengan tetap berpijak pada nasionalitas,religiositas dan nilai
kemanusiaan demi terwujunya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
e) Nilai Keadilan
Sosial
Pengembangan sistem ekonomi yang berpijak pada
kepentingan nasional dan melindungi kekayaan nasional dengan tetap
memperhatikan keanekaan sistem ekonomi kerakyatan yang berjangkar pluralitas
identitas kultural dan sistem ekonomi lokal.
B. Aksi Nyata Mahasiswa
dalam melestarikan Pancasila
- Percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut
masing-masing.
- Menjalankan
perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing.
- Saling
menghormati antar umat beragama.
- Tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain.
- Tidak
membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi,maupun tingkat pendidikan.
- Menyadari
bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan.
- Membela
kebenaran dan keadilan.
- Menyadari
bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama
- Tidak
melakukan diskriminatif.
- Cinta
pada tanah air dan bangsa.
- Menjaga
nama baik Bangsa dan Negara.
- Tidak
membangga-banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri.
- Ikut
serta dalam ketertiban dunia.
- Menjunjung
tinggi persatuan bangsa.
- Mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Selalu
mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah.
- Tidak
memaksakan kehendak pada orang lain.
- Mengutamakan
kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara.
- Menghormati
hasil musyawarah.
- Ikut
serta dalam pemilihan umum.
- Berusaha
menolong orang lain sesuai kemampuan.
- Menghargai
hasil karya orang lain.
- Tidak
mengintimidasi orang dengan hak milik kita.
- Menjunjung
tinggi nilai kekeluargaan.
- Menghormati
hak dan kewajiban orang lain
Peranan seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh
penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, para generasi muda sekarang harus dapat bersatu dan damai walaupun berbeda
agama, suku, dan budaya. Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang baik bagi
Indonesia. Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi
muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang banyak
mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi
tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat merubah
pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi
terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang
berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat.
Aksi nyata mahasiswa dalam melestarikan Pancasila
dapat dilakukan dengan sederhana namun pasti berdasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, mulai dari sila pertama sampai sila kelima.
Hal yang paling mendasar dalam mewariskan pancasila
adalah mewariskan butir dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu
sendiri, lalu bagai mana kita mewarikan hal tersebut. Tindakan nyata dalam hal
ini adala adanya pelajaran atau pendidkan yang mengajarkan tentang pancasila
seperti PKN ditingkat sekolah dan pendidkan pancasila pada tingat universitas
dan tentunya masih banyak lagi mata pelajaran/ kuliah yang menyangkut
pembelajaran untuk mewarisakan pancasila itu sendiri, bukti lain adalah adalah
kita dibacakan naskah pancasila pada saat kita sekolah, para pendidik kita
mengharapkan dengan dibacaan sesering mungkin kita menjadi setidaknya tahu
apabunyi dari butir-butir kelima sila tersebun dan cita-citakan dulu, Pancasila
sesungguhnya ada didalam setiap warga Negara, oleh sebab itu cara
melestarikan yang paling baik adalah mulai dari kita
sendiri dengan bersikap dan berpedoman dari apa yang dianjurkan dan tertulis
dalam pancasila, hal lain adalah bagi para pemimpin Negara ini untuk memberikam
contoh kepada warga apa yang harus dan apa yang tidak boleh di perbuat oleh
kita yang berpegang pada pedoman pancasila.